sSi MeMbLe

sSi MeMbLe
ImPiAn mEnJaDi bIdAn iDaMaN

Rabu, 26 Oktober 2011


I.        Darah Manusia
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

 

 

 

Darah manusia

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.



2. Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
·       Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.
·       Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
·       Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1.    Air: 91,0%
2.    Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3.    Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll)
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-
·       albumin
·       bahan pembeku darah
·       immunoglobin (antibodi)
·       hormon
·       berbagai jenis protein
·       berbagai jenis garam
3.Golongan darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
·       Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
·       Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
·       Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
·       Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.
 

Pewarisan

Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu
Ayah

O
A
B
AB

O
O
O, A
O, B
A, B

A
O, A
O, A
O, A, B, AB
A, B, AB

B
O, B
O, A, B, AB
O, B
A, B, AB

AB
A, B
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB

Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.


Diet Golongan Darah

Diet golongan darah ditemukan olah Dr Peter D’Adamo, penulis “Eat Right for Your Type“. Menurutnya, reaksi kimia terjadi antara darah dan makanan yang Anda makan. Reaksi ini merupakan bagian dari warisan genetis. Reaksi ini disebabkan oleh faktor yang disebut Lektin. Lektin dan beragam protein yang ditemukan dalam makanan memiliki sifat aglutinasi yang mempengaruhi darah Anda. Jadi, ketika Anda makan makanan yang mengandung lektin protein yang tidak cocok dengan tipe antigen darah Anda, maka laktin mulai mengaglutinasi sel-sel darah dan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. dari sinilah konsep diet golongan darah bermula.

Diet golongan darah O

Golongan darah O diyakini oleh D’Adamo sebagai kelompok hunter (pemburu), golongan darah yang pertama kali muncul pada manusia. Diet golongan darah o merekomendasikan bahwa golongan darah O adalah diet dengan protein tinggi. D’Adamo mendasarkan ini pada keyakinan bahwa golongan darah O adalah tipe darah yang pertama ada di muka bumi, berasal 30.000 tahun yang lalu.
Pemilik golongan darah ini biasanya cenderung berprestasi tinggi, seorang yang aktif dan terorganisir.
Olahraga yang cocok untuk diet golongan darah O adalah latihan kardio: jogging, bersepeda, berenang, atau jalan cepat. Latihan di pagi hari lebih baik daripada malam hari.
Menu diet golongan darah O
Profile diet: rendah karbohidrat dan tinggi protein.
Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah O): jahe, kailan, kunyit, Daging (sapi, kerbau, rusa, domba, anak sapi), Brokoli, ubi, waluh, selada, lobak china, bluberi, rumput laut, ganggang laut, ceri, jambu biji, kacang merah, bumbu kari, kacang polong, semua jenis bawang.
Netral (makanan yang tidak bereaksi apapun untuk diet golongan darah O): Ikan mas, belut, lobster, ikan tuna, bubur gandum, beras, kue beras, roti beras, tepung gandum, ikan sardine, udang, telur (ayam, bebek), mentega, kacang (hitam, merah, buncis, kedelai), tempe, tahu, susu kedelai, terung, tomat, labu, Daging (ayam, bebek, kambing, angsa, kalkun, kelinci)
Hindari (makanan yang beraksi negatif untuk diet golongan darah O):
Daging babi, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang, mentimun, kembang kol, kerang, kodok, gurita, telur (angsa, puyuh), es krim, keju, susu sapi, yoghurt(semua jenis), minyak kelapa, penyu, minyak jagung, jagung, jamur, blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap, kopi, minuman keras,cumi-cumi, sotong, bunga brokoli.

Diet golongan darah A

Golongan darah A disebut cultivator (penggarap tanah,bercocok tanah) oleh D’Adamo, golongan darah A berkembang pada zaman pertanian, sekitar 20.000 tahun yang lalu. Diet golongan darah merekomendasikan bahwa individu-individu yang sedang melakukan diet golongan darah A diharuskan memperbanyak makan sayuran dan menghindari daging merah, asupan makanan diarahkan lebih ke arah vegetarian.Orang dengan golongan darah A cenderung sangat kreatif, sangat sensitif, dan pemecah masalah yang baik. para pemilik golongan darah A cenderung lebih cocok melakukan olahraga yang santai selama 30 menit, seperti yoga, tai chi, berjalan, dan olahraga outdoor. Pemilik golongan darah ini kurang aktif dalam berolahraga.
Menu diet golongan darah A
profile Diet: rendah lemak dan tinggi kerbohidrat
Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah A): Bayam, kacang tanah, kacang buncis, kacang/ susu kedelai, tahu, ikan mas, ikan sardine, (Siput, jus nanas, mangga, pisang, jeruk limau & sitrun),tempe, tepung beras, bluberi,brokoli, wortel, minyak zaitun.
Netral: Ikan tuna, telur puyuh, biji wijen, labu, bawang merah, mentimun, talas, anggur (semua jenis), melon, blewah, pir, delima, kiwi, kurma, strowberi, kesemek, jambu biji, Daging (ayam, burung unta, belibis kalkun,burung dara), telur ayam & bebek, biji bunga matahari, roti gandum, kacang ercis / kapri, jagung, tapioka.
Hindari: Daging (sapi,angsa, kelinci, ayam hutan, kerbau, domba, bebek), lobster, belut, kodok, keju, es krim, susu, murni, kelapa/ santan, melon madu, pisang (raja), pepaya,acar, terung, tomat, ubi, gurita, kepiting, kentang, jeruk, udang, cumi- cumi, mentega, susu sapi, pare, air soda.

Diet golongan darah B

Golongan darah B, menurut D’Adamo disebut dengan tipe nomad (pengembara). Golongan darah ini terkait dengan sistem kekebalan yang kuat dan sistem pencernaan yang fleksibel. Menurut teori diet golongan darah , orang dengan golongan darah B adalah satu satunya orang yang bisa berkembang dengan baik dengan produk susu. Diperkirakan golongan darah B berasal kira kira 10.000 tahun yang lalu. Pemilik golongan darah ini cenderung sangat praktis, seorang yang tidak suka bertele tele dalam banyak hal. Olahraga yang cocok untuk diet golongan darah B adalah latihan moderat, yang menggunakan tubuh dan otak. Olahraga seperti balet, menari dapat dilakukan untuk menunjang diet golongan darah B.
Menu diet golongan darah B
Profile diet: Susu & produk olahan susu
Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah B): Kembang kol, terung, teh hijau, kue beras, brokoli, ubi, wortel, Daging (kambing, domba, kelinci, rusa),buburgandum, Ikan laut, susu sapi, keju, roti essene.
Netral (makanan yang tidak bereaksi apapun untuk diet golongan darah B): Telur ayam, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi,Cumi-cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, mangga, melon, Daging (sapi, kerbau, kalkun, hati anak sapi), jeruk, pir,kacang merah, kacang buncis, tepung beras, kurma, jambu biji.

Hindari:
Daging (bebek, ayam, angsa, belibis, babi, kuda, keong, kepiting, siput, kacang tanah,roti gandum,tomat, waluh, jagung, air soda, minuman beralkohol avokad, pare, delima, kelapa/ santan, kesemek, belimbing, belut, kodok, gurita, lobster, es krim, telur (bebek, angsa, puyuh), pir.

Diet golongan darah AB

Golongan darah AB, menurut D’Adamo disebut sebagai the enigma (teka-teki, misterius). Golongan darah AB merupakan jenis golongan darah yang terakhir berevolusi, berasal kira kira 1.000 tahun yang lalu. Dalam hal kebutuhan makanan, gologan darah AB diperlakukan sebagai golongan darah yang yang merupakan perantara antara golongan darah A dan B.Orang dengan golongan darah AB memiliki sifat cerdik dan kreatif, memiliki pemikiran yang baik untuk bisnis, mudah bergaul dengan orang.
Dalam diet golongan darah, olahraga yang cocok untuk diet golongan darah O ini adalah yoga atau pilates sekali dalam seminggu, Jogging ringan dapat pula dilakukan dengan intensitas yang lebih sering.
Menu diet golongan darah AB
Profile diet: Menyesuaikan dengan berbagai jenis makanan.
Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah AB): Ikan sardin, the hijau, ikan tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), anggur merah, Daging (kalkun,domba, kelinci).
Netral (makanan yang tidak bereaksi apapun untuk diet golongan darah AB): kacang merah, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, Cumi-cumi, ikan mas, kacang buncis, tepung beras, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji.
Hindari:
Kesemek, Daging (sapi, kerbau, ayam, bebek, angsa, babi, rusa kuda), lobster, kepiting, kodok, mentega, acar, jagung, belimbing, delima, minuman beralkohol, saus tomat, kopi, soda, jambu biji, mangga, kacang hitam, Es krim, telor bebek, pare, pisang, kelapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar