sSi MeMbLe

sSi MeMbLe
ImPiAn mEnJaDi bIdAn iDaMaN

Rabu, 26 Oktober 2011


LINGKUP PROMKES DALAM PRAKTEK KEBIDANAN MENURUT SASARAN PADA IBU NIFAS

 
I.   PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI, AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari purna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.
Lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
2. Anak balita
3. Remaja
4. Ibu hamil
5. Ibu bersalin
6. Ibu nifas
7. Ibu menyusui
8. PUS/WUS
9. Klimakterium/ menopause.

II.   LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU NIFAS

Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI. Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya. Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.

III.    UPAYA – UPAYA PROMOSI KESEHATAN PADA IBU NIFAS

Upaya Promosi Kesehatan pada Ibu Nifas adalah suatu usaha promosi kesehatan yang diberikan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu selama 6 minggu atau 42 hari.
Upaya – upaya promosi kesehatan pada ibu nifas :
1.    Kebersihan diri
Menjaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
a.    Kebersihan Alat Genatalia
Setelah melahirkan biasanya perineum menjadi agak bengkak/ memar dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomi.
Anjuran :
*      Menjaga kebersihan alat genetakia dengan mencucinya menggunakan sabun dan air, kemudian daerah vulva sampai anus harus kering sebelum memakai pembalut wanit. Setiap kali selesai buang air besar atau kecil, pembalut diganti minimal 3 kali sehari.
*      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan daerah genetalia.
b.    Pakaian
Sebaiknya pakaian yang digunakan harus longgar, dalam keadaan kering dan juga terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil.
c.    Kebersihan Rambut
Setelah bayi lahir, ibu biasanya akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga  rambut menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih kembali setelah beberapa bulan. Perawatan rambut perlu diperhatikan oleh ibu yaitu mencuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut dan hindari penggunaan pengering rambut.
d.    Kebersihan Kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu – minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasa jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan lebih sering mandi daN menjaga agar kulit tetap dalam keadaan kering.
2.    Mobilisasi
Mobilisasi sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya luka ( jika ada luka). Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu dua jam setelah persalinan normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina (lochea).
Ambulasi dini adalah kebijakan untuk secepat mungkin membimbing klienkeluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya berjalan. Dalam 24-48 jam post partum.
Keuntungan ambulasi dini :
1.    Klien merasa lebih baik,lebih sehat dan lebih kuat.
2.    Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
3.    Dapat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu untuk merawat atau memelihara anaknya,memandikan selama ibu masih dalam perawatan.
3.    Buang Air Kecil ( BAK )
Pengeluaran air seni (urin) akan meningkat pada 24 – 48 jam pertama sampai sekitar hari ke – 5 setelah melahirkan. Ini terjadi karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan.
Anjuran :
*      Ibu perlu belajar berkemih secara spontan setelah melahirkan.
*      Tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan, karena akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni.  Akibatnya akan timbul gangguan pada kontraksi rahim sehingga pengeluaran lochea tidak lancar.
4.    Buang Air Besar ( BAB )
Sulit BAB (konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka, atau karena adanya haemorroid.
Anjuran :
*      Mobilisasi dini
*      Konsumsi makanan yang tinggi serat dan cukup minum
*      Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa BAB, ibu bisa menggunakan pencahar berbentuk suppositoria ( pil yang dibuat dari bahan yang mudah mencair dan mengandung obat – obat untukdimasukkan ke dalam liang anus). Ini penting untuk menghindari gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran lochea.
5.    Istirahat
*      Anjurkan untuk mencegah kelelahan yang berlebihan, usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur.
*      Meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah.
*      Putarkan dan dengarkan lagu – lagu klasik pada saat ibu dan bayi istirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah.
6.    Latihan Fisik / Senam Nifas
Senam nifas dilakukan untuk mempelancar sirkulasi darah dan membantu memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul.
*      Ajari ibu tehnik – tehnik senam nifas dan juga latihan memperkuat tonus – tonus otot vagina ( latihan kegel ).
*      Anjurkan melakukan latihan/senam nifas setiap hari.
7.    Nutrisi
*      Anjurkan makanan dengan menu seimbang, bergizi untuk mandapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup, memperoleh tambahan 500 kalori setiap hari, berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga setelah persalinan. Tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung alkohol.
*      Minum air minimal 2 liter setiap hari.
*      Tablet zat besi minimal diminum 40 hari pasca persalinan.

8.    Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan secara rutin agar tidak terjadi pembengkakan akibat bendungan ASI.
*      Ajarkan untuk menjaga kebersihan payudara terutama putting susu.
*      Ajarkan tehnik – tehnik perawatan apabila terjadi gangguan pada payudara, seperti putting susu lecet dan pembengkakan payudara.
*      Menggunakan BH yang menyokong Payudara.
9.    Menyusui
*      Anjurkan tehnik menyusui yang benar.
*      Berikan ASI kepada bayi sesering mungkin ( sesuai kebutuhan ) tanpa memakai jadwal.
10. Lingkungan Hidup
*      Bersosialisasi dengan lingkungan hidup disekitar ibu.
*      Ciptakan suasana yang tenang dan harmonis dengan keluarga.
*      Cegah timbulnya pertentangan dalam hubungan keluarga yang menimbulkan perasaan kurang menyenangkan dan kurang bahagia.
*      Berintegrasi dan saling mendukung dengan pasangan dalam merawat dan mengasuh bayi.
11. Penyesuaian Seksual
Setelah persalinan pada masa ini ibu menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering melupakan perannya sebagai pasangan. Namun segera setelah ibu merasa percaya diri dengan peran barunya dia akan menemukan waktu dan melihat sekelilingnya serta menyadari bahwa ia sudah kehilangan aspek lain dalam kehidupannyayang juga penting. Oleh karena itu memahami perubahan yang terjadi dalam diri istri sehingga tidak punya perasaan diabaikan.
Anjuran :
*      Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu ibu merasa aman untuk memulai melakukan hubungan suami iastri kapan saja ibu siap.
*      Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sapai waktu tertentu setelah 40 hari atau 6 minggu pasca persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan.
*      Kerjasama dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih sayang kepada bayinya sangat dianjurkan
12. Keluarga Berencana
*      Setiap pasanga harus menentukan sendiri kapan, bagaimana merencanakan keluarganya.
*      Bidan membantu merencanakan keluarga dengan mengajarkan tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
*      Sebelum menggunakan metode KB jelaskan terlebih dahulu jenis – jenis KB dan kelebihan serta keuntungan, efek samping dan cara menggunakan.
13. Tanda – Tanda Bahaya Masa Nifas
Ada beberapa komplikasi atau penyakit yang mungkin terjadi pada masa nifas. Kondisi ini perlu mendapat perhatian secara khusus karena membawa kondisi yang buruk bagi kesehatan. Berikut ini atau komplikasi yang mingkin terjadi dalam masa nifas yang harus diketahui oleh para ibu antara lain :
*      Demam
Jika suhu tubuh lebih dari 380C selama 2 hari berturut – turut menandakan adanya infeksi.
*      Peradangan payudara
Bendungan ASI akan menyebabkan demam pada hari ketiga sampai keempat, payudara akan terasa keras dan sakit bila tertekan, payudara merah mengkilap terasa panas, dan kadang – kadang menggigil, terasa nyeri, teraba adanya benjolan keras serta mengandung cairan nanah.
*      Penciutan kandungan yang tidak normal ( SubInvolusi )
*      Infeksi Kandung Kemih ( Cystitis )
*      HIS Pengiring ( rasa sakit susulan )
*      Pendarahan nifas
*      Infeksi luka jahitan
*      Pembendung darah ( Haematom )

IV.          PROMOSI KESEHATAN pada IBU NIFAS
1.    Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
2.    Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
3.    Nasihatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai  buang air kecil atau besar.
4.    Sarankan ibu untuk ganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
5.    Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
6.    Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
7.    Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan – kegiatan rumah tangga secara perlahan – lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
8.    Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
*      Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
*      Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak darah.
*      Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
9.    Latihan pentingnya otot – otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan lebih merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar