Antropometri
Pengukuran antropometri adalah
pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak
dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur
(meteran)
Ukuran antropometri dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur.
Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat
diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak
seusianya.
2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan
pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
Misalnya berat badan terhadap
umur.
Dari beberapa ukuran
antropometri, yang paling sering digunakan untuk menentukkan keadaan pertumbuhan
pada masa balita adalah :
1. Berat
Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri
yang terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua
kelompok umur.
Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami
penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar !0% dari berat badan lahir. Hal
ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi
asupan yang mencukupimisalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat
badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada
triwulan I adalah sekitar 700 –1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 –
600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan dan pada
triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada
usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara
pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua,
kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat
badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia(remaja)
akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat ( growth spurt)
Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat
diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :
1. Berat badan lahir rata-rata :
3,25 kg
2. Berat badan usia 3 – 12 bulan,
menggunakan rumus :
Umur (bulan)
+ 9 = n + 9
2 2
3. Berat badan usia 1 – 6 tahun,
menggunakan rumus :
( Umur(tahun) X 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan : n adalah usia anak
4. Berat badan usia 6 – 12 tahun
, menggunakan rumus :
Umur (tahun) X 7 – 5
2
Cara pengukuran berat badan anak
adalah :
1. Lepas pakaian yang tebal pada
bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
2. Tidurkan bayi pada meja
timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan,
lalu kaitkan gendongan ke timbangan. Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak
anak untuk berdiri diatas timbangan injak tanpa dipegangi.
3. Ketika minmbang berat badan
bayi, tempatkan tangan petugas diatas tubuh bayi (tidak menempel) untuk
mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4. Apabila anak tidak mau
ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian
anak digendong oleh ibu dan ditimbang
Selisih antara berat badan ibu
bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat rumus berikut :
BB anak = (Berat badan ibu dan
anak) – BB ibu
5. Tentukan hasil timbangan
sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
6. Selanjutnya, tentukan posisi
berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu apakah status gizi
anak normal, kurang atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat
dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berada berat badan anak berada
pada kurva berwarna hijau, kuning atau merah.
2. Tinggi Badan ( Panjang badan)
Tinggi badan untuk anak kurang
dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang
badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Pada tahun pertama,
pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan ( 1,5 X panjang badan lahir). Penambahan
tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya
sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi
badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada wanita, sedangkan pada
laki-laki peningkatannya sekitar 10 –30 cm/tahun. Pertambahan tinggi badan akan
berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat
diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992), yaitu :
a. Perkiraan panjang lahir : 50 cm
b. Perkiraan panjang badan usia 1
tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
c. Perkiraan panjang badan usia 4
tahun = 2 x panjang badan lahir
d. Perkiraan panjang badan usia 6
tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
e. Usia 13 tahun = 3 x panjang
badan lahir
f. Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang
badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus
Behrman (1992):
a. Lahir :
50 cm
b. Umur 1
tahun : 75 cm
c. 2 – 12
tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
Cara pengukuran tinggi badan anak
adalah :
a. Usia kurang dari 2 tahun :
1. Siapkan papan atau meja pengukur.
Apabila tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran)
2. Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai
menempel pada meja (posisi ekstensi)
3. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak
lurus dengan meja pengukur) lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
4. Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis
atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur. Untuk lebih
jelasnya. Lihat gambar 1
b. Usia 2 tahun atau lebih :
1. Tinggi
badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan
bokong, punggung dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal
dan menempel pada alat pengukur.
2. Tentukan
bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi
horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.
3. Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap
tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak
geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm.
Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau
menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling
cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama
lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia
18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm
Adapun cara pengukuran lingkar
kepala adalah :
a. Siapkan pita pengukur (meteran)
b. Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella
(frontalis) atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian
posterior. Kemudian tentukan hasilnya (lihat Gambar 1)
c. Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar
kepala
4. Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat.
Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar
lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah
sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan
jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan
berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
a. Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran
dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku.
Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri
lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.
b. Lingkarkan alar pengukur pada
lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat digunakan pita pengukur). Hindari
penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
c. Tentukan besar lingkar lengan
sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur
d. Catat hasil pada KMS
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas,
pengukuran lingkar dada jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat
bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoidius( insicura substernalis).
Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang
lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
a. Siapkan pita pengukur
b. Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti
pada gambar 1
c. Catat hasil pengukuran pada KMS
Referensi :
Nursalam, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak ( untuk perawat dan
bidan), edisai pertama, Jakarta : Salemba Medika
Soetjiningsih, 2005, Tumbuh Kembang pada Anak, Jakarta : EGC
Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak, artinya kalau lingkaran
kepala anak Anda dalam
usia tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan volume otaknya
kurang dari cukup. Sedangkan
berbagai gerakan yang ada merupakan kombinasi dari kemampuan otak dan organ
gerak yang
bersangkutan.
Lingkar kepala
menurut umur
Dapat digunakan untuk menilai status gizi protein-energi pada masa 2 tahun
pertama kehidupan.
Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal kehidupan atau terjadinya
gangguan
perkembangan janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan menurunnya
jumlah sel otak
dan pada akhirnya akan berpengaruh pada lingkar kepala.
Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala tidak lagi bermanfaat
karena perkembangannya
sangat lambat.
Indikator ini tidaklah terlalu sensitif untuk menilai status gizi, selain
itu banyak faktor lain yang
mempengaruhinya seperti penyakit, genetik, dan adat tertentu
Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 34-35 cm. Lingkar
kepala ini akan
bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan. Selanjutnya di usia 4-6 bulan
akan bertambah 1
cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan.
Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada ukuran normalnya, maka
disebut kelainan
mikrosefali. Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar
daripada ukuran
normalnya, dikatakan kelainan makrosefali. Biasanya kelainan mikrosefali
dan makrosefali
dibawa sejak lahir. Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau makrosefali
yang familial atau
normal. Nah, yang normal ini biasanya orang tua si bayi juga memiliki
lingkar kepala demikian.
Misal, bayi dengan kelainan makrosefali, ternyata orang tuanya juga
makrosefali.
Tabel 3-1. Lingkar Kepala Standar Anak Laki-laki*
------------------------------------------------------
Usia
Lingkar Kepala (sm)
-------------------------------*LK anak perempuan
usia
Saat lahir
35
lebih dari 3 bulan le-
3 bulan
40
bih kecil 1 sm dari a-
9 bulan
45
nak laki-laki.
4 tahun
50
2 SD = 1 inci (2.5 sm)
-------------------------------------------------------
Tabel 3-2. Jenis Makrokrania
-------------------------------------------------------
Kepala besar dengan fontanel menonjol
Hidrosefalus
Penimbunan cairan subdural
Tumor intrakranial
Edema otak
Megalensefali metabolik
Kepala membesar dengan fontanel cekung
Penimbunan cairan subdural
Hidrosefalus tekanan normal
Porensefali
Tumor basal
Megalensefali anatomik
--------------------------------------------------------
Palpasi
Fontanel Menonjol. Diagnosis klinik kepala yang
membesar diarahkan kepada apakah
terdapat peninggian TIK. Karena penonjolan fontanel adalah pertanda peninggian
TIK pada
bayi, pemeriksaan fontanel anterior sangat penting pada neonatus dan bayi.
Kepala yang besar
dengan penonjolan fontanel, atau makrosefali hipertensif, adalah indikasi
untuk dekompresi
dengan shunting pada kebanyakan kasus. Hematoma subdural kronis, hidrose-
falus tekanan
normal, tumor basal, dan sejenisnya tak selalu menyebabkan penonjolan
fontanel. Fontanel
bayi normal adalah datar atau sedikit cekung dan berdenyut, namun bayi
normal dapat
memperlihatkan penonjolan fon tanel saat menangis atau berbaring. Karenanya
fontanel harus
dipalpasi saat bayi duduk dan tenang.Sutura Melebar ('Split'). Sutura bayi mudah berpisah
pada peninggian TIK. Setelah operasi pintas, sutura menjadi tumpang-tindih
dan fontanel
anterior menjadi cekung.
Auskultasi.Anak normal dan hidrosefalus,
bruit yang lemah normalnya dapat didengar. Pada
aneurisma vena Galen, bruit kranial yang jelas sering terdengar.
Perkusi. Pada kasus penimbunan abnormal cairan, perkusi
kepala mengakibatkan suara resonan
abnormal (tanda Mac- Ewen).
bayi baru lahir langsung diukur lingkar kepalanya,
kemudian akan berlanjut terus. Pengukuran
lingkar kepala secara rutin setiap 1 atau 2 bulan sekali, sampai usia 3
tahun.
Pertambahan ukuran lingkar kepala normal pada bayi cukup bulan adalah 2 cm/
bulan Selama 3
bulan pertama. Selanjutnya pertambahannya akan melambat. Cara mengukur
lingkar kepala bayi
adalah dengan menggunakan meteran kain, dilingkarkan pada bagian kepala
yang paling besar.
Lingkar kepala bayi baru lahir rata-rata adalah 35 cm. Untuk bayi perempuan
umumnya antara 31-36 cm, bayi lai-laki 32-38 cm.
1 bulan
Lingkar kepala: 33 ± 39 cm
2 bulan
Lingkar kepala: 35-41 cm
3 bulan
Lingkar kepala: 37-43 cm
4 bulan
Lingkar kepala: 38-44 cm
5 bulan
Lingkar kepala: 39-45 cm
6 bulan
Lingkar kepala: 40-46 cm
7 bulan
Lingkar kepala: 40,5-46,5 cm
8 bulan
Lingkar kepala: 41,5-47,5 cm
9 bulan
Lingkar kepala: 42-48 cm
10 bulan
Lingkar kepala: 42,5-48,5 cm
11 bulan
Lingkar kepala: 43-49 cm
12 bulan,
lingkar kepala: 43,5 ± 49,5,
15 bulan
Lingkar kepala: 44 - 50
1,5 tahun
Lingkar kepala: 44,5 ± 50,5 cm
2 tahun
Lingkar kepala: 45 - 51
2,5 tahun
Lingkar kepala: 45,5 ± 52,5
3 tahun
Lingkar kepala: 46 - 53
3,5 tahun
Lingkar kepala: 46,5 ± 53,5
4 tahun
Lingkar kepala: 47 ± 53,8
4,5 tahun
Lingkar kepala: 47,5 ± 53,8
5 tahun
Lingkar kepala: 47,8 - 54
BERAT DAN TINGGI BADAN
RATA-RATA
(Umur 0-5 Tahun, jenis kelamin tidak dibedakan)
Umur Berat (Gram) Tinggi (Cm)
Standar 80% Standar Standar 80% Standar
Lahir 3.4 2.7 50.5 40.5
0 - 1 Bulan 4.3 3.4 55 43.5
2 Bulan 5 4 58 46
3 Bulan 5.7 4.5 60 48
4 Bulan 6.3 5 62.5 49.5
5 Bulan 6.9 5.5 64.5 51
6 Bulan 7.4 5.9 66 52.5
7 Bulan 8 6.3 67.5 54
8 Bulan 8.4 6 69 55.5
9 Bulan 8.9 7.1 70.5 56.5
10 Bulan 9.3 7.4 72 57.5
11 Bulan 9.6 7.7 73.5 58.5
12 Bulan 9.9 7.9 74.5 60
1 tahun 3 Bulan 10.6 8.5 78 62.5
6 Bulan 11.3 9 81.5 65
9 Bulan 11.9 9.6 84.5 67.5
2 tahun 0 Bulan 12.4 9.9 87 69.5
3 Bulan 12.9 10.5 89.5 71.5
6 Bulan 13.5 10.8 92 73.5
9 Bulan 14 11.2 94 75
3 tahun 0 Bulan 14.5 11.6 96 77
3 Bulan 15 12 98 78.5
6 Bulan 13.5 12.4 99.5 79.5
9 Bulan 16 12.9 101.5 81.5
4 tahun 0 Bulan 16.5 13.2 103.5 82.5
3 Bulan 17 13.6 105
6 Bulan 17.4 14 107 85.5
9 Bulan 17.9 14.4 108 86.5
5 tahun 0 Bulan
18.4 14.7 109 87
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan
(Umur 0-5 Tahun, jenis kelamin tidak dibedakan)
Umur Berat (Gram) Tinggi (Cm)
Standar 80% Standar Standar 80% Standar
Lahir 3.4 2.7 50.5 40.5
0 - 1 Bulan 4.3 3.4 55 43.5
2 Bulan 5 4 58 46
3 Bulan 5.7 4.5 60 48
4 Bulan 6.3 5 62.5 49.5
5 Bulan 6.9 5.5 64.5 51
6 Bulan 7.4 5.9 66 52.5
7 Bulan 8 6.3 67.5 54
8 Bulan 8.4 6 69 55.5
9 Bulan 8.9 7.1 70.5 56.5
10 Bulan 9.3 7.4 72 57.5
11 Bulan 9.6 7.7 73.5 58.5
12 Bulan 9.9 7.9 74.5 60
1 tahun 3 Bulan 10.6 8.5 78 62.5
6 Bulan 11.3 9 81.5 65
9 Bulan 11.9 9.6 84.5 67.5
2 tahun 0 Bulan 12.4 9.9 87 69.5
3 Bulan 12.9 10.5 89.5 71.5
6 Bulan 13.5 10.8 92 73.5
9 Bulan 14 11.2 94 75
3 tahun 0 Bulan 14.5 11.6 96 77
3 Bulan 15 12 98 78.5
6 Bulan 13.5 12.4 99.5 79.5
9 Bulan 16 12.9 101.5 81.5
4 tahun 0 Bulan 16.5 13.2 103.5 82.5
3 Bulan 17 13.6 105
6 Bulan 17.4 14 107 85.5
9 Bulan 17.9 14.4 108 86.5
5 tahun 0 Bulan
18.4 14.7 109 87
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar