sSi MeMbLe

sSi MeMbLe
ImPiAn mEnJaDi bIdAn iDaMaN

Rabu, 26 Oktober 2011


Antropometri


Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran)
Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.
2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
Misalnya berat badan terhadap umur.
Dari beberapa ukuran antropometri, yang paling sering digunakan untuk menentukkan keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah :
1. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar !0% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupimisalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700 –1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 – 600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan dan pada triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia(remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat ( growth spurt)
Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :
1. Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg
2. Berat badan usia 3 – 12 bulan, menggunakan rumus :
Umur (bulan) + 9 = n + 9
2 2
3. Berat badan usia 1 – 6 tahun, menggunakan rumus :
( Umur(tahun) X 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan : n adalah usia anak
4. Berat badan usia 6 – 12 tahun , menggunakan rumus :
Umur (tahun) X 7 – 5
2
Cara pengukuran berat badan anak adalah :
1. Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
2. Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan. Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas timbangan injak tanpa dipegangi.
3. Ketika minmbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas diatas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4. Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang
Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut :
BB anak = (Berat badan ibu dan anak) – BB ibu
5. Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
6. Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu apakah status gizi anak normal, kurang atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berada berat badan anak berada pada kurva berwarna hijau, kuning atau merah.
2. Tinggi Badan ( Panjang badan)
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Pada tahun pertama, pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan ( 1,5 X panjang badan lahir). Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada wanita, sedangkan pada laki-laki peningkatannya sekitar 10 –30 cm/tahun. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992), yaitu :
a. Perkiraan panjang lahir : 50 cm
b. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
c. Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
d. Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
e. Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
f. Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
c. 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
Cara pengukuran tinggi badan anak adalah :
a. Usia kurang dari 2 tahun :
1. Siapkan papan atau meja pengukur. Apabila tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran)
2. Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada meja (posisi ekstensi)
3. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan meja pengukur) lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
4. Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur. Untuk lebih jelasnya. Lihat gambar 1
b. Usia 2 tahun atau lebih :
1. Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong, punggung dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel pada alat pengukur.
2. Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.
3. Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm
Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :
a. Siapkan pita pengukur (meteran)
b. Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan hasilnya (lihat Gambar 1)
c. Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
4. Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
a. Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.
b. Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
c. Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur
d. Catat hasil pada KMS
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
a. Siapkan pita pengukur
b. Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1
c. Catat hasil pengukuran pada KMS
Referensi :
Nursalam, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak ( untuk perawat dan bidan), edisai pertama, Jakarta : Salemba Medika
Soetjiningsih, 2005, Tumbuh Kembang pada Anak, Jakarta : EGC

Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak, artinya kalau lingkaran kepala anak Anda dalam
usia tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan volume otaknya kurang dari cukup. Sedangkan
berbagai gerakan yang ada merupakan kombinasi dari kemampuan otak dan organ gerak yang
bersangkutan.
Lingkar kepala menurut umur
Dapat digunakan untuk menilai status gizi protein-energi pada masa 2 tahun pertama kehidupan.
Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal kehidupan atau terjadinya gangguan
perkembangan janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan menurunnya jumlah sel otak
dan pada akhirnya akan berpengaruh pada lingkar kepala.
Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala tidak lagi bermanfaat karena perkembangannya
sangat lambat.
Indikator ini tidaklah terlalu sensitif untuk menilai status gizi, selain itu banyak faktor lain yang
mempengaruhinya seperti penyakit, genetik, dan adat tertentu
Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 34-35 cm. Lingkar kepala ini akan
bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan. Selanjutnya di usia 4-6 bulan akan bertambah 1
cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan.
Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada ukuran normalnya, maka disebut kelainan
mikrosefali. Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada ukuran
normalnya, dikatakan kelainan makrosefali. Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali
dibawa sejak lahir. Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau makrosefali yang familial atau
normal. Nah, yang normal ini biasanya orang tua si bayi juga memiliki lingkar kepala demikian.
Misal, bayi dengan kelainan makrosefali, ternyata orang tuanya juga makrosefali.
Tabel 3-1. Lingkar Kepala Standar Anak Laki-laki*
------------------------------------------------------
Usia
Lingkar Kepala (sm)
-------------------------------*LK anak perempuan usia
Saat lahir
35
lebih dari 3 bulan le-
3 bulan
40
bih kecil 1 sm dari a-
9 bulan
45
nak laki-laki.
4 tahun
50
2 SD = 1 inci (2.5 sm)
-------------------------------------------------------
Tabel 3-2. Jenis Makrokrania
-------------------------------------------------------
Kepala besar dengan fontanel menonjol
Hidrosefalus
Penimbunan cairan subdural
Tumor intrakranial
Edema otak
Megalensefali metabolik
Kepala membesar dengan fontanel cekung
Penimbunan cairan subdural
Hidrosefalus tekanan normal
Porensefali
Tumor basal
Megalensefali anatomik
--------------------------------------------------------
Palpasi
Fontanel Menonjol. Diagnosis klinik kepala yang membesar diarahkan kepada apakah
terdapat peninggian TIK. Karena penonjolan fontanel adalah pertanda peninggian TIK pada
bayi, pemeriksaan fontanel anterior sangat penting pada neonatus dan bayi. Kepala yang besar
dengan penonjolan fontanel, atau makrosefali hipertensif, adalah indikasi untuk dekompresi
dengan shunting pada kebanyakan kasus. Hematoma subdural kronis, hidrose- falus tekanan
normal, tumor basal, dan sejenisnya tak selalu menyebabkan penonjolan fontanel. Fontanel
bayi normal adalah datar atau sedikit cekung dan berdenyut, namun bayi normal dapat
memperlihatkan penonjolan fon tanel saat menangis atau berbaring. Karenanya fontanel harus
dipalpasi saat bayi duduk dan tenang.Sutura Melebar ('Split'). Sutura bayi mudah berpisah
pada peninggian TIK. Setelah operasi pintas, sutura menjadi tumpang-tindih dan fontanel
anterior menjadi cekung.
Auskultasi.Anak normal dan hidrosefalus, bruit yang lemah normalnya dapat didengar. Pada
aneurisma vena Galen, bruit kranial yang jelas sering terdengar.
Perkusi. Pada kasus penimbunan abnormal cairan, perkusi kepala mengakibatkan suara resonan
abnormal (tanda Mac- Ewen).
bayi baru lahir langsung diukur lingkar kepalanya, kemudian akan berlanjut terus. Pengukuran
lingkar kepala secara rutin setiap 1 atau 2 bulan sekali, sampai usia 3 tahun.
Pertambahan ukuran lingkar kepala normal pada bayi cukup bulan adalah 2 cm/ bulan Selama 3
bulan pertama. Selanjutnya pertambahannya akan melambat. Cara mengukur lingkar kepala bayi
adalah dengan menggunakan meteran kain, dilingkarkan pada bagian kepala yang paling besar.
Lingkar kepala bayi baru lahir rata-rata adalah 35 cm. Untuk bayi perempuan umumnya antara 31-36 cm, bayi lai-laki 32-38 cm.
1 bulan
Lingkar kepala: 33 ± 39 cm
2 bulan
Lingkar kepala: 35-41 cm
3 bulan
Lingkar kepala: 37-43 cm
4 bulan
Lingkar kepala: 38-44 cm
5 bulan
Lingkar kepala: 39-45 cm
6 bulan
Lingkar kepala: 40-46 cm
7 bulan
Lingkar kepala: 40,5-46,5 cm
8 bulan
Lingkar kepala: 41,5-47,5 cm
9 bulan
Lingkar kepala: 42-48 cm
10 bulan
Lingkar kepala: 42,5-48,5 cm
11 bulan
Lingkar kepala: 43-49 cm
12 bulan,
lingkar kepala: 43,5 ± 49,5,
15 bulan
Lingkar kepala: 44 - 50
1,5 tahun
Lingkar kepala: 44,5 ± 50,5 cm
2 tahun
Lingkar kepala: 45 - 51
2,5 tahun
Lingkar kepala: 45,5 ± 52,5
3 tahun
Lingkar kepala: 46 - 53
3,5 tahun
Lingkar kepala: 46,5 ± 53,5
4 tahun
Lingkar kepala: 47 ± 53,8
4,5 tahun
Lingkar kepala: 47,5 ± 53,8
5 tahun
Lingkar kepala: 47,8 - 54
BERAT DAN TINGGI BADAN RATA-RATA
(Umur 0-5 Tahun, jenis kelamin tidak dibedakan)

Umur Berat (Gram) Tinggi (Cm)
Standar 80% Standar Standar 80% Standar
Lahir 3.4 2.7 50.5 40.5
0 - 1 Bulan 4.3 3.4 55 43.5
2 Bulan 5 4 58 46
3 Bulan 5.7 4.5 60 48
4 Bulan 6.3 5 62.5 49.5
5 Bulan 6.9 5.5 64.5 51
6 Bulan 7.4 5.9 66 52.5
7 Bulan 8 6.3 67.5 54
8 Bulan 8.4 6 69 55.5
9 Bulan 8.9 7.1 70.5 56.5
10 Bulan 9.3 7.4 72 57.5
11 Bulan 9.6 7.7 73.5 58.5
12 Bulan 9.9 7.9 74.5 60
1 tahun 3 Bulan 10.6 8.5 78 62.5
6 Bulan 11.3 9 81.5 65
9 Bulan 11.9 9.6 84.5 67.5
2 tahun 0 Bulan 12.4 9.9 87 69.5
3 Bulan 12.9 10.5 89.5 71.5
6 Bulan 13.5 10.8 92 73.5
9 Bulan 14 11.2 94 75
3 tahun 0 Bulan 14.5 11.6 96 77
3 Bulan 15 12 98 78.5
6 Bulan 13.5 12.4 99.5 79.5
9 Bulan 16 12.9 101.5 81.5
4 tahun 0 Bulan 16.5 13.2 103.5 82.5
3 Bulan 17 13.6 105
6 Bulan 17.4 14 107 85.5
9 Bulan 17.9 14.4 108 86.5
5 tahun 0 Bulan
18.4 14.7 109 87
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar